APLIKASI STANDAR
TEKNIK SIX SIGMA PADA PERUSAHAAN PT X PAPER PRODUCTS, PADA STUDI KASUS SKRIPSI
“QUALITY CONTROL UNTUK PRODUKSI KERTAS PT
X PAPER PRODUCTS MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA” OLEH PARLAUNGAN DI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Pengendalian
kualitas yang dilakukan peneliti pada perusahaan PT X Paper Products Tanggerang-Indonesia
adalah dengan menggunakan metode six
sigma melalui fase Define, Measure, Analyze (DMA). Produk yang dijadikan bahan penelitian adalah produk
yang dominan di pasaran, yaitu jenis IT 127 dan IT 170.
Tahap
define, merupakan langkah awal dalam
melakukan analisa six sigma, dimana
pada tahap ini dilakukan identifikasi atas setiap hal yang diangap penting oleh
pelanggan (Critical to Quality/CQ).
Variabel yang menjadi perhatian pada penelitian adalah variabel warna. Dimana
setiap variabel dapat dibuat dua penyebab cacat yaitu melibihi batas atau
kurang dari batas bawah. Perhitungan nilai batas bawah dan batas atas dilakukan
dengan menggunakan perhitungan standar nilai UCL dan LCL. Berdasarkan hasil
analisa kecacatan terbanyak pada jenis IT 127 adalah kecacatan yang disebabkan
oleh faktor sangat terang pada suatu kertas, sedangkan pada jenis IT 170 adalah
kecacatan yang disebabkan oleh faktor warna merah yang berlebihan. Oleh karena
itu, peneliti hendak melakukan perbaikan faktor sangat terang untuk kertas
jenis IT 127 dan faktor warna merah berlebihan untuk kertas jenis IT 170.
Tahap
measure, merupakan langkah pengukuran
baseline kinerja dan kapabilitas
proses dalam perusahaan, yaitu dengan menggunakan paremeter DPMO dan nilai
sigma.
Berdasarkan perhitungan, dapat diketahui bahwa
nilai DPMO dari semua masalah cacat relatif besar sedangkan nilai sigma relatif
kecil. Hal tersebut menunjukkan bahwa baseline
kinerja perusahaan sangat memprihatinkan dan perlu dilakukan perbaikan
kualitas. Dalam penelitian dilakukan perbaikan kualitas terhadap jenis cacat
sangat terang untuk jenis IT 127 dan merah berlebihan pada jenis cacat 170.
Tahap
analyze, merupakan tahap menganalisa
sebab-sebab yang menyebabkan masalah pada proses. Analisis dilakukan dengan
menggunakan diagram sebab-akibat (cause
and effect diagram) dan FMEA (Failure
Mode and Effect Analyze).
Diagram
sebab-akibat digunakan untuk melihat sejumlah kemungkinan yang menyebabkan
permasalahan yang terjadi pada proses. Informasi tentang hal-hal yang
menyebabkan permasalahan diperoleh dari hasil wawancara. Berikut hasil analisa
berdasarkan diagram sebab-akibat.
FMEA
digunakan untuk mencari penyebab paling utama dari permasalahan yang ada.
Analisis FMEA dilakukan dengan menggunakan spreadsheet
FMEA. Pengisian spreadsheet dilakukan
dengan menggunakan brainstorming
dengan pihak Paper Machine atau Quality Control perusahaan. Berikut
tabel spreadsheet masalah terang
untuk kertas jenis IT 127 dan masalah merah berlebihan untuk jenis IT 170.
Berdasarkan permasalahan yang ada, dibuat table action for failure mode, untuk
menentukan tindakan yang sesuai untuk mengatasai masalah yang ada. Pengisian
tabel juga merupakan hasil brainstorming pihak
Quality Control perusahaan. Berikut
hasil brainstorming.