Senin, 25 Mei 2015

APLIKASI STANDAR TEKNIK SIX SIGMA PADA PERUSAHAAN PT X PAPER PRODUCTS, PADA STUDI KASUS SKRIPSI “QUALITY CONTROL UNTUK PRODUKSI KERTAS PT X PAPER PRODUCTS MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA” OLEH PARLAUNGAN DI UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

APLIKASI STANDAR TEKNIK SIX SIGMA PADA PERUSAHAAN PT X PAPER PRODUCTS, PADA STUDI KASUS SKRIPSI “QUALITY CONTROL UNTUK PRODUKSI KERTAS PT X PAPER PRODUCTS MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA” OLEH PARLAUNGAN DI UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

            Pengendalian kualitas yang dilakukan peneliti pada perusahaan PT X Paper Products Tanggerang-Indonesia adalah dengan menggunakan metode six sigma melalui fase Define, Measure, Analyze (DMA). Produk yang dijadikan bahan penelitian adalah produk yang dominan di pasaran, yaitu jenis IT 127 dan IT 170.
            Tahap define, merupakan langkah awal dalam melakukan analisa six sigma, dimana pada tahap ini dilakukan identifikasi atas setiap hal yang diangap penting oleh pelanggan (Critical to Quality/CQ). Variabel yang menjadi perhatian pada penelitian adalah variabel warna. Dimana setiap variabel dapat dibuat dua penyebab cacat yaitu melibihi batas atau kurang dari batas bawah. Perhitungan nilai batas bawah dan batas atas dilakukan dengan menggunakan perhitungan standar nilai UCL dan LCL. Berdasarkan hasil analisa kecacatan terbanyak pada jenis IT 127 adalah kecacatan yang disebabkan oleh faktor sangat terang pada suatu kertas, sedangkan pada jenis IT 170 adalah kecacatan yang disebabkan oleh faktor warna merah yang berlebihan. Oleh karena itu, peneliti hendak melakukan perbaikan faktor sangat terang untuk kertas jenis IT 127 dan faktor warna merah berlebihan untuk kertas jenis IT 170.
            Tahap measure, merupakan langkah pengukuran baseline kinerja dan kapabilitas proses dalam perusahaan, yaitu dengan menggunakan paremeter DPMO dan nilai sigma.
    


Berdasarkan perhitungan, dapat diketahui bahwa nilai DPMO dari semua masalah cacat relatif besar sedangkan nilai sigma relatif kecil. Hal tersebut menunjukkan bahwa baseline kinerja perusahaan sangat memprihatinkan dan perlu dilakukan perbaikan kualitas. Dalam penelitian dilakukan perbaikan kualitas terhadap jenis cacat sangat terang untuk jenis IT 127 dan merah berlebihan pada jenis cacat 170.

            Tahap analyze, merupakan tahap menganalisa sebab-sebab yang menyebabkan masalah pada proses. Analisis dilakukan dengan menggunakan diagram sebab-akibat (cause and effect diagram) dan FMEA (Failure Mode and Effect Analyze).
            Diagram sebab-akibat digunakan untuk melihat sejumlah kemungkinan yang menyebabkan permasalahan yang terjadi pada proses. Informasi tentang hal-hal yang menyebabkan permasalahan diperoleh dari hasil wawancara. Berikut hasil analisa berdasarkan diagram sebab-akibat.


  
             FMEA digunakan untuk mencari penyebab paling utama dari permasalahan yang ada. Analisis FMEA dilakukan dengan menggunakan spreadsheet FMEA. Pengisian spreadsheet dilakukan dengan menggunakan brainstorming dengan pihak Paper Machine atau Quality Control perusahaan. Berikut tabel spreadsheet masalah terang untuk kertas jenis IT 127 dan masalah merah berlebihan untuk jenis IT 170.

 

Berdasarkan permasalahan yang ada, dibuat table action for failure mode, untuk menentukan tindakan yang sesuai untuk mengatasai masalah yang ada. Pengisian tabel juga merupakan hasil brainstorming pihak Quality Control perusahaan. Berikut hasil brainstorming.
  



                                    

Rabu, 29 April 2015

TUGAS II ETIKA PROFESI

Apa arti title seorang sarjana buat anda? Menurut saya, seorang sarjana adalah seseorang yang memiliki tingkat kedewasaan pola pikir yang baik dan mampu untuk berpikir secara kritis. Tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri, tetapi seorang sarjana juga harus mampu untuk berinovasi kepada masyarakat untuk kesejateraan umat manusia.

Apa arti kejujuran buat hidup anda? Bagi saya, kejujuran merupakan suatu hal yang sangat-lah bernilai tinggi dan mahal harganya.  Mengapa? Karena kejujuran adalah hal yang sulit untuk dipertahankan oleh seseorang. Bukanlah hal yang instan untuk menanamkan karakter ‘jujur’ dalam pribadi seseorang. Untuk mendapatkannya diperlukan suatu tindakan pembuktian yang keras.

Karakter dapat dibentuk melalui setiap persoalan dan proses yang dihadapi oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang memiliki karakter “jujur” akan mudah untuk mendapat kepercayaan dan dihargai oleh lingkungan dimana orang tersebut berada. Dengan demikian, kejujuran menjadi salah satumodal utama seseorang dalam menjalani kehidupan, baik dalam pekerjaan, bisnis, kehidupan sosial bermasyarakat, bahkan hingga menjalin hubungan. 

Selasa, 31 Maret 2015

ETIKA PROFESI

TUGAS 1

1.      Apa sebenarnya kepakaran dari seorang sarjana teknik industri?
Jawab:
Seorang sarjana teknik industri memiliki kepakaran dalam bidang design, instalation, improvement, dan operation. Design, melakukan perencanaan produk ataupun proses, maupun sistem. Instalation, melakukan penempatan tempat dengan memperhatikan keselamatan kerja. Improvement, melakukan peningkatan dalam segala hal (baik kualitas, produktivitas, dan efisiensi dari suatu sistem) dengan mencari tau (menganalisis) apakah suatu perusahaan itu sudah bagus. Operation, mengoperasikan sistem yang telah direncanakan.

2.      Tuliskan karakter-karakter tidak ber-ETIKA menurut kalian dalam kehidupan sehari-hari (beri 5 contoh dan analisa) !
a.       Menyalin hasil karya milik orang lain
Tindakan plagiat tidak dapat ditolerir karena sangat merugikan pemilik karya, terlebih lagi apabila tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada pemilik karya.
b.      KKN
Tindakan korupsi mengambil hak orang lain dengan tujuan memperkaya diri sendiri. Begitu pula dengan tindakan nepotisme.
c.       Pembohong
Orang yang memiliki karakter pembohong tidak akan dapat dipercaya oleh orang lain. Orang akan sulit untuk mempercayainya, meskipun dalam hal sekecil apapun.
d.      Tidak patuh tertib
Seseorang yang tidak patuh pada tata tertib akan menimbulkan banyak masalah, sehingga akan menyebabkan ketidaknyamanan bagi orang-orang disekililingnya.
e.       Tidak bertanggung jawab
Seorang yang tidak bertanggung jawab tidak akan dipercaya orang lain. Dimanapun ia berada orang akan sulit untuk mempercayai sebuah tugas kepadanya.

3.      Tuliskan aktivitas tidak ber-ETIKA professional dalam bekerja (beri 5 contoh dan analisa)!
a.       Tidak tepat waktu
Seorang profesional haruslah bertanggung jawab atas setiap hal terutama pekerjaannya, terutama dalam hal waktu. Baik waktu kehadiran maupun waktu penyelesaian tugas.
b.      Plagiat karya orang lain tanpa melakukan inovasi
Seorang yang melakukan plagiat berarti melakukan tindakan pencurian. Ia juga tidak menghargai hasil karya orang lain.
c.       Memotong pembicaraan orang lain
Ketika orang lain sedang berbicara, sebaiknya tidak dipotong. Contohnya ketika dalam rapat, ada yang sedang presentasi, sebaiknya tidak dipotong, karena dapat mengganggu konsentrasinya. Sebaiknya seorang profesional mendengarkan dengan baik presentasinya, dan apabila ada hal yang ingin ditanyakan sebaiknya dicatat dan ditanyakan setelah selesai presentasi.
d.      Meninggalkan tugas sebelum selesai
Seorang profesional tau bahwa setiap tugas yang dimiliki menjadi tanggung jawabnya dan harus diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
e.       Membuka diskusi di dalam diskusi

Saat sedang berada di dalam diskusi, sebaiknya setiap peserta mengikuti diskusi tersebut dengan baik dan seksama. Contoh dalam perusahaan, dalam sebuah rapat umum, setiap bagian (tim) haruslah sudah membahas setiap hal dalam timnya (di luar rapat umum). Ketika sudah mengikuti rapat umum, setiap orang diharapkan sudah mendapatkan hasil atau keputusan tim, sehingga sduah tidak ada hal yang perlu didiskusikan lagi saat rapat umum (terkecuali bila dibutuhkan).

Selasa, 20 Januari 2015

Enaknya jadi Wirausahawan

SUKSES!!! Siapa sih yang gak tergiur dengan kata SUKSES? Yuppp.. Semua orang dari segala khalayak pasti (pernah) ingin menjadi orang sukses. Nah, gimana sih caranya untuk meraih kesuksesan tersebut? Hal apa saja yang harus dilakukan? Dan apakah mudah untuk meraih “kesuksesan” tersebut? Hmm santai dulu.. Kali ini ogut akan mengulas sedikit tentang kesuksesan. Simak yaaa Hihihihi J

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meraih kesuksesan. Mulai dari berwirausaha, pelihara tuyul, sampai pergi ke orang pinter dan minta si “mbah” untuk gandain uang kita *WTF* (hahaha just kidding :p) Eitssss, tapi kali ini, ogut bakalan ngebahas soal “berwirausaha”. Bisa dilihat deh, jaman sekarang nih, makin banyak orang yang memilih untuk berwirausaha dibanding jadi “kuli” kantor. Kenapa? Ya, udah jelas karena jadi seorang wirausahawan itu “enak” banget brehhh... “Enak”nya gimana? Let’s cekidot kita lihat beberapa alasan enaknya jadi seorang wirausahawan :p
1.      Waktu yang pleksibel
Lu gak perlu lagi berlomba-lomba dengan si ayam jago untuk bangun di pagi hari hanya demi gak kena macet dijalan biar gak telat masuk kantor :v And... (khusus buat pengguna transportasi umum) lu juga gak perlu menyisihkan sebagian gaji lu tiap bulan buat pergi ke dokter untuk periksain badan lu yang mulai bengkak-bengkak dan napas lu yang udah mulai megap-megap kaya mulut ikan lohan dikarenakan tubuh lu yang didesak-desak setiap kali pulang kantor. Dengan menjadi seorang wirausaha, ente gak perlu tuh merasakan semua kepahitan itu *etjieee.. Cukup duduk manis dirumah, kipas-kipas pake kipasan sate, lu udah dapet menghasilkan uang dengan sendirinya. Ente mau bangun sekelibat sebelum matahari terbenam juga suka2 ente. Ente mau makan malam jam 3 sore juga suka2 ente. Gak ada tuh yang bakal mandorin ente kan? Haha enaknya hidup ini*syalalala
2.      Waktu untuk keluarga lebih banyak
Nah, ini udah jelas banget.. gak perlu nunggu pulang kantor atau nungguin tanggal merah untuk bisa berkumpul sama keluarga. Apalagi untuk yang sudah berkeluarga, waktu untuk anak-anak juga akan lebih banyak dan kita bisa lebih baik mengawasi kegiatan sehari-hari anak kita. Dengan begitu, kita bisa mengurangi intensitas pemberitaan media yang kaya gini nih “seorang anak tewas dijepret karet oleh baby sisternya” haha ^^V
3.      Relasi semakin luas
Huhuiiii... enak loh, dengan jadi wirausahawan, kita jadi punya relasi yang luassssssssss, seluas cintaku padamu *eaaa.. Jadi nanti kalo mau liburan kita bisa lebih menghemat kocek liburan kita, kenapa? Kan bisa numpang tidur di rumah relasi kita hahaha *gaje
4.      Membuka kesempatan kerja
Survey gw sendiri mengatakan bukan hanya “guru” yang mendapatkan label pekerjaan mulia, tapi wirausahawan juga bisa loh. Kok gitu? Yaiyalah, coba deh lo liat, tiap tahun angka pengangguran di Indonesia makin nambah aja. Kan malu sama kucing, ehh, malu sama negara lain maksudnya.. Heheh...
Nah, dengan menjadi wirausahawan kan lo bisa ngasih kerjaan sama orang2 yang (mungkin) kurang beruntung. Mereka yang tidak mengantongi ijazah juga layak kok dapet kerjaan, Ya gak??

Keempat hal diatas adalah segelintir dari sekian keuntungan yang bisa didapat seorang wirausahawan sejati. Sebenernya masih banyak sih, tapi... segini dulu deh :p Nanti ogut akan ulas lebih dalam lagi di lain waktu hehe...
Gimana??? Tertarikkah untuk menjadi seorang wirausahawan? Atau masih nyaman menjadi “kuli” kantor?? Hmm it’s all depends on yours ;) Ogut sih Cuma mau sharing aja sama kalian, betapa enaknya jadi wirausahawan, karena (percya gak percaya) ogut juga udah ngerasain, yaaa meskipun usaha ogut masih usaha kecil sih hehe
Masih gak yakin? Haha dasar... Coba deh liat om Bob Sadino, tau kan?? Itu tuh, pengusaha kaya yang menjadi owner supermarket Kem Chicks dan Kemfood. Awalnya Cuma jadi peternak awal, eh tanpa disangka bisa jadi pengusaha hebattt, bahkan masuk dalam jajaran pegusaha sukses di Indonesia.. Keren! Ini salah satu ‘quote (dibaca: ku’wot) dari Om Bob:
”Kalau mahasiswa IPK nya sudah 3 koma itu alamat jadi karyawan saja lah. Kalau mau jadi pengusaha, IPK jeblok saja. Karena dengan begitu mau tak mau kamu akan ditolak perusahaan dan terpaksa membuka usaha sendiri.”

See!! Hey kamu kaum NASAKOM, Gak usah minder yaa... Buktikan, kalian bisa lebih sukses dari yang predikatnya ‘kum-lauttt’ ;) Sukses gak Cuma harus dengan IPK yang diluar ambang batas kok :’) tekat, kemauan, dan komitmen juga jadi kunci utama kesuksesan J
Anyway, selamat jalan Om Bob, terima kasih buat wejangan-wejangannya :’)


Selasa, 02 Desember 2014

Perencanaan Organisasional

­­          Perencanaan organisasional adalah proses menentukan bagaimana organisasi bisa mencapai tujuannya. Perencanaan adalah proses menentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan organisasi untuk mencapai tujuannya. Tujuan perencanaan organisasional
Perencanaan organisasional mempunyai dua maksud: perlindungan dan kesepakatan (protective dan affirmative). Maksud protektif adalah meminimasi resiko dengan mengurangi ketidakpastian disekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajerial yang berhubungan. Tujuan alternatif adalah untuk meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional. Disamping itu, tujuan perencanaan adalah membentuk usaha terkoordinasai dalam organisasi. Tanpa adanya perencanaan biasanya disertai dengan tidak adanya koordinasi dan timbul ketidakefisienan. Akan tetap tujuan mendasar dari perencanaan adalah membantu organisasi mencapai tujuannya. Koontz, O’Donnel menyatakan bahwa maksud perencanaan adalah “untuk melancarkan pencapaian usaha dan tujuan”.
16 garis pedoman umum ketika mengorganisasi sumber daya menurut Henry Fayol:
1.      Menyiapkan dan melaksanakan rencana operasional secara bijaksana
2.      Mengorganisasi aset kemanusiaan dan bahan sehingga konsisten dengan tujuan-tujuan sumber daya
3.      Menetapkan wewenang tunggal, kompeten, energik
4.      Mengkoordinasikan semua aktivitas-aktivitas dan usaha-usaha
5.      Merumuskan keputusan yang jelas dan tepat
6.      Menyusun bagi seleksi yang efisien sehingga tiap-tiap departemen dipimpin oleh seorang manajer
7.      Mendefinisikan tugas-tugas
8.      Mendorong inisiatif dan tanggung jawab
9.      Memberikan balas jasa yang adil dan sesuai bagi jasa yang diberikan
10.  Memberikan sanksi terhadap kesalahan dan kekeliruan
11.  Mempertahankan disiplin
12.  Menjamin bahwa kepentingan individu konsisten dengan kepentingan umum dari organisasi
13.  Mengakui adanya satu komando/pimpinan
14.  Mempromosikan koordinasi bahan dan kemanusiaan
15.  Melembagakan dan memberlakukan pengawasan
16.  Menghindari adanya pengaturan, birokrasi dan kertas kerja

Keuntungan & Kerugian pembagian tenaga kerja
v  Keuntungan

  1. Pekerja berspesialisasi dalam tugas tertentu sehingga keterampilan dalam tugas tertentu meningkat
  2. Tenaga kerja tidak kehilangan waktu dari satu tugas ke tugas yang lain 
  3. Pekerja memusatkan diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih mudah dan efisien
  4. Pekerja hanya perlu mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan bukan proses keseluruhan produk
v  Kerugian

  1. Pembagian kerja hanya dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi yang mengabaikan variabel manusia
  2. Kerja yang terspesialisasi cenderung menjadi sangat membosankan yang akan berakibat tingkat produksi menurun

Menurut Chester Barnard akan makin banyak perintah manajer yang diterima dalam jangka panjang jika :
  1. Saluran formal dari komunikasi digunakan oleh manajer dan dikenal semua anggota organisasi
  2. Tiap anggota organisasi telah menerima saluran komunikasi formal melalui mana dia menerima perintah
  3. Lini komunikasi antara manajer bawahan bersifat langsung
  4. Rantai komando yang lengkap
  5. Manajer memiliki keterampilan komunikasi yang memadai
  6. Manajer menggunakan lini komunikasi formal hanya untuk urusan organisasional
  7. Suatu perintah secara otentik memang berasal dari manajer


Minggu, 19 Oktober 2014

Kewirausahaan

Pengertian Kewirausahaan
Sebelum mengartikan arti kewirausahaan terlebih dahulu harus memahami arti wirausaha yang menjadi kata dasar “kewirausahaan”. Secara etimologi, kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Sedangkan usaha, berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu. Jadi, wirausaha berarti seorang pahlawan atau pejuang yang berbuat sesuatu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wirausahawan adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya. Menurut Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1k995, kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Berdasarkan pegertian tersebut, terdapat beberapa perilaku yang dimiliki olehseorang wirausahawan, diantaranya adalah sebagai berikut:
Fleksibel : pandai menyesuaikan diri dengan berbagai relasi/kalangan, pandai mengontrol emosi saat hadapi situasi-situasi yang tidak menyenangkan.
Kerja keras : Bekerja maksimal tanpa kenal lelah, apalagi menyerah,mengerahkan sekuat tenaga, pikiran dan waktu untuk meraih sukses.
Mandiri : tidak bergantung pada pihak lain dalam mengambiol tindakan, membuat keputusan, serta dalam memilih berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan.
Inovatif : terus berupaya melakukan perbaikan,menyajikan sesuatu yang baru atau unik yang beda dengan yang sudah ada.
Berorientasi ke Masa Depan: Bekerja tidak hanya untuk memnuhi kebutuhan sesaat, tapi untuk jangka panjang, sehingga ia harus prediktif (antisipasi) terhadap spesifikasi-spesifikasi kebutuhan pada masa mendatang.

Kunci penting seorang wirausahawan adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas.
Karakteristik Wirausahawan Menurut Mc Clelland :
a.     Keinginan untuk berprestasi
b.     Keinginan untuk bertanggung jawab
c.     Preferensi kepada resiko-resiko menengah
d.    Persepsi kepada kemungkinan berhasil
e.     Rangsangan oleh umpan balik
f.     Aktivitas energik
g.    Orientasi ke masa depan
h.    Keterampilan dalam pengorganisasian
i.     Sikap terhadap uang
Karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi :
a.       Kemampuan inovatif
b.      Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
c.       Keinginan untuk berprestasi
d.      Kemampuan perencanaan realistis
e.       Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
f.       Obyektivitas
g.      Tanggung jawab pribadi
h.      Kemampuan beradaptasi
i.        Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator

3 kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc Clelland:
1. Kebutuhan untuk berprestasi (n Ach) yaitu keinginan untuk memperoleh suatu penghargaan atau suatu prestasi atau pencapaian usaha yang telah dilakukannya. 
2. Kebutuhan untuk berafiliasi (n Afill) yaitu kebutuhan untuk menjalin hubungan dengan beberapa mitra atau rekan (supplier, agen , distributor, dll) guna menunjang keberlangsungan hidup usahanya. 
3. Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow) yaitu keinginan untuk menguasai pangsa pasar, dimana akan berdampak baik bagi usahanya, yaitu dapat membuka lapangan pekerjaan dan memberikan kesempatan bekerja bagi setiap orang. 

Sumber-sumber gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru:
1. Konsumen, memperhatikan keinginan serta kebutuhan konsumen, serta mengimplementasikanya.
2. Perusahaan yang sudah ada, menganalisis segala aspek yang ada pada suatu perusahaan yang telah ada sebelumnya, untuk selanjutnya melakukan perbaikan.
3. Saluran distribusi, memperhatikan bagaimana pendistribusian usahanya guna memperluas jaringan.
4. Pemerintah, merupakan sumber pengembangan gagasan baru dengan dua cara yaitu melalui dokumen hak-hak paten yang memungkinkan pengembangan suatu produk yang baru, dan melalu peraturan pemerintah terhadap dunia usaha yang memungkinkan muncuknya suatu gagasan tentang usaha baru.
5. Penelitian dan pengembangan, kegiatan yang selalu dilakukan seorang wirausahawan guna menghasilkan suatu gagasan atau produk baru.

7 Unsur-unsur analisa peluang pokok yaitu:
1. Biaya tetap, biaya yang tetap dikeluarkan, apapun keadaannya. Contoh: gaji karyawan.
2. Biaya variabel, biaya yang dikeluarkan bergantung pada volume bisnis. Contoh: biaya bahan baku dan tenaga kerja dalam pembuatan sebuah produk.
3. Biaya total, biaya keseluruhan yang dikeluarkan dalam menjalankan usaha.
4. Pendapatan total, biaya yang dihasilkan dari hasil penjualan produk yang dibuat.
5. Keuntungan, biaya bersih yang didapatkan seorang wirausahawan.
6. Kerugian, biaya yang harus ditanggung oleh wirausahawan akibat lebih besarnya biaya produksi dibanding pendapatan.

7. Titik pulang pokok, titik keseimbangan antara pengeluaran dan pemasukan.
Bentuk-bentuk kepemilikan usaha, beserta keuntungan dan kerugiannya:
1. Perusahaa perseorangan, bentuk usaha yang dimiliki oleh individu, dimana keuntungan yang didapat sepenuhnya adalah hak pemilik, dan setiap kerugian yang ada juga menjadi tanggung jawab pemilik sepenuhnya. 
Keuntungan:
-       Keuntungan yang didapat sepenuhnya menjadi hak pemilik
Kerugian:
-       Besar kecilnya kerugian harus ditanggung sendiri oleh pemilik usaha
2. Firma (Fa), bentuk usaha yang berada dibawah satu nama dimana didirikan oleh dua orang atau lebih, dimana setiap anggota didalamnya memiliki tanggung jawab yang sama atas kerugian maupun laba yang dihasilkan.
Keuntungan:
- Fungsi pimpinan dapat dibagi-bagi
- Pendiriannya mudan tanpa memerlukan akte
- Mudah dalam mencari kredit
- Modal relatif lebih besar dibanding perseroan perseorangan
Kerugian:
- Tanggung jawab pemilik tidak terbatas
- Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu
- Kerugian ditanggung bersama 
- Harta kekayaan pribadi menjadi jaminan kredit
3. Commanditer Venootschap (CV), bentuk usaha yang didirikan oleh dua oranga atau lebih, dimana ada yang bertindak sebagai anggota aktif maupun pasif. Anggota aktif terlibat langsung dalam berlansungnya usaha, sedangkan anggota pasif, hanya berttindak sebagai penanam modal dan tidak terlibat langsung dalam usaha yang dijalankan.
Keuntungan:
- Pendirian mudah
- Jumlah sumber dana yang besar
- Manajemen baik karena bisa diversifikasi
- Kemampuan mendapat kredit besar
Kerugian:
- Sulit untuk menarik dana khususnya untuk perusahaan ang kurang berbonafid
4. Perseroan Terbatas (PT), bentuk hukum yang sudah memiliki kelegalan usaha.
Keuntungan:
- Tidak bergantung pada pemegang saham, perusahaan terus berkembang
- Resiko kerugian pemegang saham kecil
- Saham dapat diperjual-belikan dengan mudah
- Pengelolaan perusahaan lebih efisien
Kerugian:
- Biaya pendirian usaha mahal karena harus berbadan hukum
- Pembagian deviden yang diterima para pemegang saham  akan dibebani pajak
- Kemungkinan pesaing memperoleh informasi yang diperoleh lebih terbuka

Untuk menyediakan sumber daya manusia yang tepat bagi organsasi kewirausahaan ketika berbagai posisi menjadi terbuka atau lowong, manajer hendaknya mengikuti empat langkah yang berurutan, yaitu : (1) perekrutan, (2) seleksi, (3) pelatihan, dan (4) penilaian hasil kerja. Proses-proses ini bisa digunnakan untuk mengisi baik lowongan manajerial maupun non manajerial. 
Tahap seleksi adalah tahap pemilihan indivisu untuk disewa dari semua individu-individu yang telah direkrut. Dengan ini, seleksi bergantung pada dan menyertai penarikan tenaga kerja (recruitment). Berikut akan dijabarkan tahapan proses seleksi yang menunjukkan alasan untuk tidak meluluskan calon  sumber daya manusia pada tiap-tiap tahap, dan menggambarkan bagaimana kelompok sumber daya potensial bagi suatu organisasi kewirausahaan bisa diperkecil sampai seorang individu yang akhirnya menjadi karyawan. Berikut adalah tahapannya.



Sumber:
- http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_bisnis/Bab_1.pdf
- http://ediharukaze.blogspot.com/2013/04/pengertian-kewirausahaan-dan.html
- http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/196507081991032-YOYOH_JUBAEDAH/Materi_Perkuliahan_Kewirausahaan.pdf
- http://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan#Ciri-ciri_dan_Sifat_kewirausahaan
- http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kewirausahaan/bab9-sumber_daya_manusia_bagi_organisasi_kewirausahaan.pdf

Minggu, 29 Juni 2014

Bahaya Merkuri Ancam Masyarakat Aceh

Bahaya Merkuri Ancam Masyarakat Aceh Sebuah media online memberitakan bahwa PT Exxon Mobil membuang limbah mercury (Hg) atau logam raksa ke sawah dan sungai di Cluster I Syamtalira Aron, di Desa Hueng, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara. Akibatnya areal sawah warga rusak dan sungai tercemar. Bagi warga yang menggunakan air sungai untuk mandi dan mencuci atau sebagianya, mengalami gatal-gatal. Bukan itu saja, bahkan didapati banyak ikan yang mati karena limbah mercury milik PT Exxon Mobil. Kini masih berada di PPLI Bogor untuk diteliti terkait kadar zat berbahaya terkandung di lokasi pemboran minyak tersebut (www.rakyataceh.com, 19/10/2010). Kejadiannya, menurut mantan pekerja Exxon Terpiadi A Majid, saat itu sedang terjadi hujan besar sehingga penampungan air di dalam Cluster I meluap. Kemudian penutup dibuka oleh petugas Exxon sehingga mengalir ke sawah dan irigasi. Warga pun mengadakan protes dan meminta Exxon menghentikan pembuangan. Pihak PT Exxon Mobil mengadakan aksi peduli dengan membersihkan lokasi temuan mercury. Menurut media tersebut, dalam rentang waktu mulai tahun 1977 sampai sekarang perusahaan itu telah memproduksi bahan B3 alias zat kimia berbahaya termasuk mercury dalam jumlah besar. Namun sampai saat ini, perusahaan Amerika itu masih merahasiakan keberadaan limbah kimia yang diproduksinya, apakah ditanam dalam tanah atau dibuang ke daerah lain. Menurut Direktur Walhi Aceh, TM Zulfikar, merkuri adalah produk sampingan dalam proses pemurnian gas alam seperti ExxonMobile. Merkuri bersama zat-zat pengotor lainnya, seperti sulfur dan air dipisahkan dari fraksi-fraksi gas alam lain. Ciri merkuri adalah cairan berwarna kuning keemasan, cairan tersebut bisa mematahkan logam apabila dimasukkan ke dalam cairan. Sesuai dengan Permen LH No 18/2009 tentang Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah B3 pasal 2 ayat (2) disebutkan, penghasil limbah B3 tidak dapat melakukan kegiatan penggumpalan limbah B3 sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) huruf c. Dengan demikian, pihak ExxonMobile sebagai penghasil limbah tidak diperkenankan mengelola limbah merkurinya sendiri, tetapi harus menyerahkannya kepada pihak lain. Namun, sejauh ini belum terdengar siapa pengelola limbah ini. Tidak hanya di Aceh Utara, di Kabupaten Aceh Selatan pun limbah mercury banyak bertebaran pada areal pengolahan emas tradisional di Gunung Alue Buloh, Desa Panton Luas, Kecamatan Sawang. Tambang emas di kawasan Gunung Alue Buloh, Sawang itu sendiri adalah milik daerah sehingga merupakan asset pemerintah kabupaten Aceh Selatan. Tempat pengolahan emas gelondongan di Sawang sudah mencapai 114 unit (Serambinews.com). , Kepala Dinas Kesehatan Aceh Jaya, Cut Kasmawati MM kemarin meminta semua pihak terkait di jajaran Pemkab Aceh Jaya segera memfungsikan peran instansi masing-masing untuk menuntaskan permasalahan lingkungan di Gunong Ujeun yang semakin mencemaskan. “Perlu segera dilakukan penanganan untuk menyelamatkan ribuan masyarakat dari ancaman bahaya logam merkuri yang sudah mulai mencemari sungai, sawah, bahkan sumur penduduk. “Jika ini dibiarkan terus-menerus tanpa ada penanganan yang efektif, maka pencemaran tersebut akan semakin meluas ke seantero Aceh Jaya,” kata Cut Kasmawati. Dia nyatakan hanya mengajak agar semua pihak terkait di Aceh Jaya mulai memandang serius masalah ini dan mau bahu-membahu mencarikan solusi yang cepat, tepat, dan terukur. Pencemaran saat ini telah merambah ke sebagian sumur warga, sungai, dan tanah. Kondisi ini menunjukkan bahwa bahaya sudah berada di depan mata. Oleh sebab itu, diperlukan langkah cepat dan tepat untuk menanggulanginya. Permasalahan yang terjadi saat ini tidak bisa dilihat dari satu sisi saja, namun harus kita lihat dari berbagai aspek. Munculnya puluhan bahkan ratusan penambang emas illegal ini harusnya menjadi pengamatan pihak pemerintah Aceh. Mengapa hal ini bisa terjadi? Saat ini masyarakat berlomba-lomba ingin cepat kaya dan sejahtera. Seiring dengan beban hidup yang lebih tinggi, masyarakat mulai mencari pekerjaan yang bisa menghasilkan uang dalam waktu cepat tanpa memikirkan risiko-risiko yang akan dihadapi. Harapan untuk menjadi cepat kaya terbentang di benak para penambang emas tersebut, mereka tidak memikirkan keselamatan bahkan kesehatan keluarganya hanya demi mendulang rupiah dan mendapatkan hidup yang lebih layak. Bertani bukan lagi pilihan, hasil panen yang lama belum lagi serangan hama dan kemarau ekstrem menjadi pertimbangan besar. Makanya tak heran jika di wilayah-wilayah yang memiliki banyak aset tambang emas, lebih banyak masyarakat yang memilih untuk bekerja sebagai penambang. Aktivitas menambang memang bukan hal yang mudah, mereka harus berpacu dengan waktu dan tenaga yang dikuras luar biasa, kadang hasilnya sesuai dengan keringat, kadang pula tidak, bahkan harus merelakan nyawa sendiri dan keluarga. Penggunaan merkuri yang digunakan untuk memisahkan bijih emas sudah menyebar kemana-mana. Saat penambang pulang membawa uang, tanpa disadari dia juga “membawa maut” untuk keluarga dan orang-orang sekitarnya. Jika sudah begini kejadiannya, siapa yang harus disalahkan? Tidak mungkin kita hanya menyalahkan sang penambang yang mencari pundi-pundi emas di lubang maut, atau tauke emas yang ingin cepat kaya dengan “tambang surga-neraka” itu, atau masyarakat yang membiarkan aktivitas ilegal ini terjadi di daerahnya. Tapi kemana perginya pihak pemerintah setempat? Mengapa membiarkan kejadian ini terus berlarut-larut, padahal sudah mengetahui dampak yang akan ditimbulkan? Sumber : http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2010/12/23/limbah-mercury-ancam-kesehatan-masyarakat-aceh-326964.html http://aceh.tribunnews.com/2014/02/20/polisi-selidiki-kasus-merkuri http://aceh.tribunnews.com/2014/02/20/merkuri-ancam-masa-depan-aceh